Anodasi Aluminium
Anodisasi dilakukan dengan menggunakan proses elektrokimia, dimana pada permukaan aluminium yang dianodisasi akan terbentuk lapisan oksida protektif alumina (Al2O3).
Salah satu produk aluminium yang banyak diproduksi dan digunakan dalam proses anodizing belakangan ini adalah aluminium foil. Aluminium foil biasanya adalah hampir murni aluminium, yaitu sekitar 92%-99.99% Al. Produk aluminium foil dibuat dengan proses pengecoran yang dilanjutkan dengan rolling maupun melalui proses continuous casting.
Pengertian anodasi aluminium
Anodasi aluminium adalah proses mengubah permukaan aluminium menjadi aluminium oksida, yang dilakukan melalui proses elektrolisa dengan menggunakan larutan elektrolit sebagai penghubung antara katoda dan anoda. Caranya adalah aluminium dipasang pada kutub positif (anoda) sehingga permukaannya mengalami reaksi oksidasi dan membentuk lapisan oksida.
Dari definisi tersebut diketahui bahwa prinsip dasar proses anodizing adalah elekrolisis. Proses elektrolisis yang merupakan peristiwa berlangsungnya reaksi kimia oleh arus listrik. Pada proses anodizing komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan elektrolit. Pada proses elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif (-) dan anoda merupakan kutub positif (+).
Proses anodizing aluminium
Dalam proses anodizing karakteristik lapisan akan ditentukan dari beberapa variabel yang digunakan, antara lain besarnya voltase, rapat arus, temperatur anodisasi, jenis dan konsentrasi media elektrolit, lamanya proses serta larutan pencelupan pewarnaan. Proses utama anodizing antara lain proses pratreatment, anodizing, pencelupan ada zat warna dan sealing
Proses pratreatment
Pada proses ini terjadi proses penghilangan kotoran dan debu kemudian proses pengkilatan logam dengan chemical polish dan yang terakhir adalah proses penghilangan lemak yang menempel pada logam
Proses Anodizing
Pada proses ini terjadi reaksi oksidasi logam pada katoda dengan larutan elektrolit dan aliran listrik yang menghasilkan oksida logm yang memiliki pori-pori yang lebih besar.
Proses Pencelupan zat warna
Pada proses ini logam hasil anodizing di celupkan dalam larutan zat warna.
Proses Sealing
Pada proses ini pori-pori yang terbentuk pada proses anoding di tutup kembali agar zat warna tersekap dalam pori-pori. Istilah sealing secara umum sebagai penjaga agar bahan atau pengaruh fisis tidak masuk untuk mempengaruhi lapisan anodik. Sealing dilakukan dengan menggunakan air yang panas yang menyebabkan hidrasi dari lapisan anodik. Diharapkan sealant terserap oleh lapisan anodik. Jika lapisan anodik dimasukkan dalam air murni pada suhu tinggi. Air bereaksi dengan alumunium oksida membentuk boehmite.
Perbedaan Anodizing dengan electro plating
Proses anodizing aluminium prinsipnya hampir sama dengan proses pelapisan logam (elektroplating). Perbedaannya adalah pada proses Anodizing, aluminium dipasang pada kutub positif (anoda), sedangkan pada proses electroplating, logam dipasang pada kutub negatif (katoda). Sehingga proses yang terjadi pun akan berbeda.
Pada anodizing terjadi proses oksidasi, aluminium dioksidasikan dengan aliran listrik sehingga terkikis dan terbentuk oksida aluminium yang dimasuki oleh zat warna. Sedangkan pada proses electroplating proses yang terjadi adalah proses reduksi. Garam-garam pada larutan elektrolit tereduksi di katode menjadi logam bebas yang melapisi benda tersebut.